Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi Universitas BSI Disiapkan Kompeten Kuasai Python
Dalam rangka meningkatkan lulusan yang berkompeten dan berdaya saing tinggi, Program Studi (Prodi) Teknologi Informasi, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar pembekalan sertifikasi Phyton.
Kegiatan yang terjadi secara daring lewat zoom, terhadap Selasa dan Rabu terhadap 20 dan 21 Juni ini, untuk menyiapkan mahasiswa dalam pelaksanaan sertifikasi python yang dapat mereka jalani.
Hendra Supendar, selaku Ketua Prodi Teknologi Informasi Universitas BSI mengatakan, sertifikasi kompetensi ini dapat berfungsi nantinya, di dunia kerja. Sertifikat yang didapat ketika lulus sertifikasi, menjadi bukti tertulis bagi mahasiswa dalam mengenai kompetensinya di bidang tertentu.
“Sertifikasi amat berfungsi untuk mahasiswa. Melalui sertifikat kompetensi, mahasiswa dapat beradu dalam dunia kerja dan mempunyai bukti dalam bentuk tertulis atas kekuatan peserta terhadap bidang ilmunya,” kata Hendra.
Menurutnya juga, python menjadi bhs pemrograman paling terkenal selagi ini. Mahasiswa TI Universitas BSI, sebagai Kampus Digital Kreatif, disiapkan paham skill yang up to date, mengenai pertumbuhan di dunia software development. Selain bukti tertulis, sertifikat kompetensi terhitung dapat menjadi portofolio bernilai bagi para mahasiswa nantinya.
UMW Gencar Tingkatkan Kualitas Dosen
Untuk meneguhkan kepercayaan masyarakat, Universitas Mandala Waluya (UMW) konsisten meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dosen-dosen diberi ruang untuk meningkatkan mutu keilmuan dan kualifikasi pendidikan. Dalam 2 tahun terakhir UMW telah mempunyai 16 dosen berkualifikasi doktor. Ada yang disekolahkan oleh yayasan UMW dan sebagian kembali mendapat beasiswa dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).
Rektor UMW, Dr.Ratna Umi Nurlila,S.Si.,M.Sc, mengatakan, dalam rentang selagi 2021-2023, 16 dosen menempuh pendidikan program doktoral (S3). 11 orang ditanggung oleh yayasan dan 5 orang memperoleh beasiswa dari LLDikti.
“Beberapa universitas ternama di tanah air menjadi daerah belajar mereka. Mulai Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad) hingga Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Ada terhitung yang sedang study di luar negeri. Beberapa diantaranya telah rampung dan ada terhitung yang mendekati penyelesaian,” ujar Rektor UMW, Dr.Ratna Umi Nurlila kepada https://www.smkn5-tng.com/, Jumat (7/7), kemarin.
Menurut Rektor Dr.Ratna Umi Nurlila, seluruh itu atas prakarsa yayasan UMW yang berkomitmen meningkatkan mutu SDM akademisi. Sebab, keliru satu aset terbesar sebuah universitas adalah SDM unggul, disamping layanan dan prasarana memadai.
“Hal ini tentu saja keberhasilan dari sebuah instansi yang dapat memanage keuangan, hingga dapat membiayai pendidikan dosen-dosennya demi kemajuan instansi tersebut, seperti halnya yang di jalankan oleh manajemen di Yayasan Mandala Waluya selagi ini,” paham Rektor Dr.Ratna Umi Nurlila.
Mantan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UMW itu menghendaki program belajar doktoral ini bukan hanya diikuti oleh para dosen kesehatan, namun prodi lainnya juga. Karena bersama dengan selesainya program doktor membawa seseorang selanjutnya untuk dapat maju di jenjang selanjutnya yakni guru besar. “Semakin banyak profesor dan doktor di sebuah universitas tentu saja makin menjadikan instansi selanjutnya makin bergengsi,” paparnya.